Selasa, 30 Maret 2010

Makna yang ingin aku ungkapkan

Dalam harapKu

Sinar mentari telah berjalan menyelesaikan setengah tugasnya memberi sebuah penghidupan untuk semua yang ada dan aku masih mencoba menyelesaikan urusanku dengan kebutuhanku sebagai seorang yang ingin mendapatkan sebuah pengetahuan dengan beberapa tenaga yang didukung dengan beberapa titik semangat yang harapkan sebuahb asa yang lebih baik dari hari ini atau dulu, aku mulai masuki ruangan yang akan digunakan sebagai sarana untuk dapatkan informasi yang baru.

Aku duduk di sudut belakang di dalam ruangan dan telah terbiasa ruangan ini di gunakan cukup mudahlah aku gambarkan itu. Dalam ruangan yang cukup bisa memberikan sebuah keteduhan untuk sebuah hari yang merah, dimana di dalamnya terdapat teman-teman yang sama-sama inginkan sebuah pengetahuan baru (mungkin) yang di dalam ruangan itu di temani dengan sebuah kipas kecil yang menempel di langit-langit ruangan itu yang bisa membuat ruangan tak semerah yang ada di luar.

Dan aku duduk di ujung belakang menunggu pak.guru(DOS) yang akan mengajar yang mungkin aku tak hafal siapa namanya. Sambil bergurai dan semuanya begitu sehingga tercipta sebuah swasana yang sangat hebat seperti pertandingan sepak bola di Stadion Gelora Bung Karno (Senayan, Jakarta). Dan aku hanya ikut tertawa menambah ramai swasana di siang itu.

Tak berapa lama pak.guru(DOS) yang di tunggu pun tiba dan sekejap swasana berubah menjadi seperti di pemakaman, hanya terdengar bisik-bisik beberapa teman di samping. Entah kenapa seperti ini selalu aku rasakan bukan hanya sekarang tapi telah bertahun-tahun lalu semenjak SMP selalu saja dapat teman dan kelas yang ramai-ramai tapi itulah yang selalu bikin semua yang aku jalani selalu ramai dan tak membosankan dikelilingi teman-teman, tapi tidak dalam semua hal bisa aku terima.

Setelah duduk dan siap untuk berikan sedikit pengalaman dan pengetahuan dan juga tugas berikutnya yang akan di berikan pada akhir pertemuan hari ini akhirnya keluar beberapa kata-kata pembuka dari pak.guru(DOS) yang mewarnai materi hari ini, dan aku terima dengan beberapa sisa konsentrasiku. Semua tau apa yang diharap dan ditunggu dengan barbagai macam harapan untuk sebuah usaha berfikir (kalu benar sih) dan berharap sebuah hasil sepadan yang diperoleh, dan semua itu ada di tangan seorang pak.guru(DOS) yang sudah mempunyai umur dan yang selalu berjalan gontai dengan berjubel pengetahuan yang dibawanya kesana-kemari yang ada di depan forum kelas ini.

Setelah pembukaan pasti ada sebuah inti dan inti yang diharapkan itu adalah pembagian hasil berfikir. Langsung mulai satu persatu nama di panggil untuk menerimanya, dan pertama seorang teman maju terdengar suara dari beberapa teman yang masih ada di tempat duduk menyahutnya dengan sebuah gurauan dan aku hanay tertawa di tempatku bersandar begitulah seterusnya, aku tak tau apa maksudnya semua itu dan apa tujuan semua itu, “adakah sebuah pemikiran yang jauh tentang apa yang dirasakan..??” sebuah pertanyaan yang muncul dariku.

Sampailah pada giliranku, aku sudah tau apa yang akan aku dengar. Dengan santai aku berjalan dan apa yang aku pikirkan semua itu terjadi, terdengar sahutan yang tak ingin aku dengar, aku tau dari suaranya dan itu jelas sekali tapi seberapapun kata yang tak enak itu akan aku tahan dengan diam karna kau tak inginkan sebuah keributan walaupun terlalu banyak yang dia lontarkan.

Kembali dalam sandarku aku bertanya dalam pikiranku, “kenapa selalu itu...?” pernah dan sudah berulangkali aku mohon untuk tak sampaikan itu tapi kenapa selalu itu, “kau bergurau atau ingin membuatku.....?”. “Selalu saja seperti itu apa yang (kau atau kalian) inginkan..?, pernahkah merasakan apa yang tak ingin dirasakan, yang tak ingin dibayangkan, tak ingin di dengarkan, dan semuanya yang aku tak biasa katakan..?”. jika memang tak ada suka pangil saja sesuka hatimu tapi aku mohon janganlah ada ingin tuk menggoreskan apa yang sudah aku hapus.

Teman aku ingin katakan, “wajah waktu yang berjalan selalu berbeda walaupun hanya sedetik saja dan jika kau tengok ke belakang wajah yang dulu tak akan sama dengan wajah yang akan datang, biarlah waktu berlalu dan semua berlalu dimakan detik yang berjalan.”, untuk yang selalu memberikan sebuah kata yang sangat baik dan bersorga, betapa sangat aku hargai itu, dan semua yang memberikan gambaran masalalunya yang sama baiknya dan bersorga betapa berharganya sangat yang kau tegasakan, tapi “Dalam lembar putih jiwa : yang terhapus tak akan kembali tergores karena semua telah tertutup dengan goresan yang lebih indah dan yang terhapus tak akan sama jika digoreskan kembali dan mungkin akan membuat semuanya menjadi gambar yang rancu dan tak dingin”.

Semua orang mempunya sebuah harapan dan perkataan mempunyai sisi yang tajam, pikirkan sebuah rasa yang tak orang inginkan dan lihatlah semua dalam sudut kecil ruang jiwamu.

Dan sore itu begitu terasa nyata sangat, nyata dalam dunia ini yang sangat dirasa begitu keras untuk dirasakan dengan sebuah rasa dingin hati. Mencoba hanyutkan semua dengan memandang kata-kata pak.guru(DOS) yang berbicara di depan forum kelas yang menurutku sangatlah bermakna dan mempunyai tujuan yang jelas.

Setelah waktu mencoba mengambil alih semua yang ada dalam hari itu, semuanya kembali dengan waktu masing-masing, begitu juga dengan aku dan semuanya tak terkcuali. Sangatlah jika tak hargai yang tak terlihat.

Dan berjalan bergurau kembali dengan teman-teman sampai jalan memisahkan cerita hari itu yang sangatlah berwarna dan nyata yang terasa.

NB : sebelum atau sesudah tulisan ini dibuat jika ada sebuah atau beberapa kata yang tak membuat nyaman hati saya minta maaf sebelumnya.

Yogyakarta, 29 Maret 2010